Rabu, 05 Januari 2011

Lutung Budeng (Trachypithecus auratus)


Lutung Budeng
Ebony Leaf Monkey
Trachypithecus auratus


*Photos by Gugum Prayoga KSP Macaca UNJ







Lutung Jawa, dalam bahasa latin Trachypithecus auratus merupakan salah satu jenis lutung asli (endemik) Indonesia. Lutung Budeng terdiri atas dua subspesies yaitu Trachypithecus auratus auratus dan Trachypithecus auratus mauritius. Subspesies Trachypithecus auratus auratus (Spangled Langur Ebony) bisa didapati di Jawa Timur, Bali, Lombok, Pulau Sempu dan Nusa Barung. Sedangkan subspesies yang kedua, Trachypithecus auratus mauritius (Jawa Barat Ebony Langur) dijumpai terbatas di Jawa Barat dan Banten. 

v  Taksonomi :
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Primates
Famili: Cercopithecidae
Genus: Trachypithecus
Spesies: Trachypithecus auratus

v  Deskripsi Morfologi
Lurung budeng mempunyai panjang tubuh dari ujung kepala smpai tungging, jantan dan betina dewasa rata-rata 517 mm, dan panjang ekornya rata-rata 742mm. sedangkan berat tubuhnya rata-rata 6,3kg. warna rambut hitam, diselingi dengan keperak-perakan. Bagian ventral, berwarna kelabu pucat dan kepala mempunyai jambul. Anak lutung budeng yang baru lahir berwarna kuning hingga jingga dan tidak berjambul. Setelah beranjak dewasa warnanya berubah menjadi hitam kelabu.

v  Habitat
Lutung jawa (Trachypithecus auratus) merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa dijumpai di pulau Jawa, Bali, Lombok, Palau Sempu dan Nusa Barung. Keberadaan lutung jawa di pulau Lombok diduga karena proses introduksi.
Habitat alami lutung jawa (lutung budeng) adalah kawasan hutan dengan berbagai variasi mulai hutan bakau di pesisir pantai, hutan rawa air tawar, hutan dataran rendah, hutan meranggas, hingga hutan dataran tinggi hingga ketinggian mencapai 3.500 mdp. Daerah jelajah lutung jawa mencapai seluas 15 ha.

v  Makanan
Menurut beberapa penelitian, lutung budeng  memakan lebih dari 66 jenis tumbuhan berbeda. Komposisi makanan 50% daun, 32% buah, 13% bunga dan sisanya bagian dari tumbuhan atau serangga.

v  Perilaku
Dalam hidupnya lutung budeng membentuk kelompok dengan beberapa individu mulai dari 6-23 ekor. Dalam setiap kelompok terdapat jantan sebagi pemimpin kelompok, dan beberapa betia serta anak-anak yang masih dalam asuhan induk. Lutung betina hanya melahirkan satu anak dalam setiap masa kehamilan. Beberapa induk betina dalam satu kelompok akan saling membantu dalam mengasuh anaknya, namun sering kali bersifat agresif terhadap induk dari kelompok lain.

v  Aktivitas harian
Lutung budeng aktif pada siang hari (diurnal) dan hidup pada berbagai lapisan hutan (arboreal). Jantan dominan mendominasi anggota kelompok dalam hal perlindungan, pengamanan, dan merawat. Lutung budeng dalam melakukan pergerakan lebih sering meloncat saat pindah pohon. Terkadang mereka berjalan dengan keempat anggota tubuhnya saat bergerak dicabang pohon yang besar atau saat turun ditamah. Lutung udeng sering memilih pohon disekitar sungai untuk tidur.

v  Suara
Suara lutung budeng jantan hamper sama dengan suara lutung lainya. Suaranya bergetar dan patah-patah (Chak..chak..chak..) suara ini merupakann alarm bagi anggota kelompoknya.

v  Status konservasi
Akibat dari pengurngan habitat untuk berbagai peruntukan, maka semenjak tanggal 22 September 1999, lutung budeng dilindungi SK Mentri Kehutanan dan Perkebunan No. 733/Kpts-II/1999. Selain itu pada 2008 dikategorikan oleh IUCN Redlist dalam status konservasi Terancam (Vulnerable). CITES juga memasukkan spesies ini dalam Apendiks II.

v  Daftar Pustaka
Supriatna, J. dan E. Hendras W. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.