Senin, 22 November 2010

Moray Hijau (Gymnothorax funebris)



Gymnothorax funebris
MORAY HIJAU
Oleh : Diar Kusumawati (3415092291)



v   Nama umum
Ø  Nama umum : Moray Hijau, Moray Hitam, Cong Hijau, Hijau Remang, Kongo Hijau, Belut Hijau, dan Hijau Moray belut-zaitun.
Ø  Nama umum lainnya : Berde Culebra (Papiamento), Culebra Murena (Spanyol), Murene Groene (Belanda), Kolebra Berde (Papiamento), Moreia-verde (Portugis), Morena (Spanyol), Morena Congrio (Spanyol), Morena Verde (Spanyol ), Muräna (Swedia), Murena (Spanyol), Murena Berde (Spanyol), dan Vihermureena (Finlandia).

v  Taksonomi :
Kingdom         :  Animalia
Phylum           :  Chordata
Class                :  Osteichthyes
Ordo                :  Anguilliformes
Family             :  Muraenidae
Genus              :  Gymnothorax
Species             : Gymnothorax funebris


v  Deskripsi
Moray Hijau adalah salah satu Moray trebesar. Panjangnya bisa mencapai 8 kaki (2,5 m) dengan berat 65 pon (29 kg). namun biasanya berukuran 6 kaki (1,8 m) denagn berat 30 pon (13,3 kg). Tubuh Moray Hijau memanjang dan terlihat berotot. Tebal, kulit scaleless ditutupi oleh lapisan lendir kekuningan yang melindungi binatang ini dari parasit dan penyakit. Warna kuning dari lendir berkombinasi dengan warna dasar gelap sehingga terlihat warna hijau pada kulitnya. Moray Hijau tidak memiliki sirip perut dan dada, Sirip punggung dan dubur panjang dan berkesinambungan dengan sirip ekor pendek. Lubang hidung incurrent adalah struktur tabung seperti mencolok, sedangkan pasangan excurrent mengambil bentuk bukaan sederhana. Mulut terus membuka dan menutup, mekanis memompa air yang diperlukan untuk respirasi. Air ini melewati atas insang keluar melalui celah insang. Insang dan celah insang sangat kecil, karena kebutuhan oksigen dari ikan ini agak menetap dan tidak begitu besar. Gigi dari Moray Hijau besar, beringsut halus dan mudah untuk dilihat jika rahangnya terbuka. Menuju bagian rahang depan atas dapat ditemukan dua baris gigi walaupun di sepanjang bagian belakang rahang hanya ada satu. Gigi pada atap mulut (dikenal sebagai gigi vomerine) 


v  Distribusi Geografis


Moray Hijau dapat ditemukan di Samudera Atlantik bagian barat dari New Jersey ke Bermuda dan Teluk Meksiko utara, selatan ke Brazil, termasuk Ascension Island. Umum di seluruh perairan hangat Bahama, Laut Karibia, dan Florida Keys, spesies telah tercatat setidaknya sekali di utara Nova Scotia, Kanada.

v  Habitat
Moray Hijau adalah hewan yang soliter. Banyak ditemukan pada pantai berbatu, terumbu karang, dan hutan bakau. Spesies ini juga banyak ditemukan di sungai pasang surut, pelabuhan, area di atas dasar pasir dan lumpur, dan di antara padang lamun. Moray Hijau bersembunyi pada siang hari di celah-celah berbatu.

v  Makanan
Moray Hijau melakukan aktifitasnya pada malam hari (nocturnal). Moray Hijau  pemangsa ikan, kepiting, cumi dan udang yang mengandalkan sebagian besar pada indra penciuman untuk mencari mangsa. Moray Hijau mahir bekerja dengan cara mereka masuk dan keluar dari celah-celah yang sempit dan banyak lubang terumbu karang di mana ikan dan organisme lainnya bersembunyi.

v  Reproduksi
Sama seperti belut sejati lainya. Moray Hijau bertelur. Meskipun sedikit yang diketahui tentang pemijahan Moray Hijau, data yang diketahui adalah diameter telur 1 mm dari Moray Hijau betina berukuran 1,1 meter. Namun, data lain menunjukkan diameter telur 3-4 mm.

v  Manfaat  untuk manusia
Moray Hijau sangat menarik bagi penyelam. Daya tarik estetika Moray Hijau lah yg membuat hewan ini dikomersialkan. Biasanya ditempatkan pada suatu aquarium besar (di Indonesia seperti seaworld). Pada daerah persebaran asli, mereka dimakan oleh penduduk tetapi resiko tertular Ciguatera dianggap sangat besar.

v  Bahaya untuk manusia


Moray Hijau besar berpotensi berbahaya. Moray Hijau sering terlihat hanya kepalanya saja yang menonjol dari celah-celah. Terkadang sering terjadi kontak denan para penyelam. Yang paling berbahaya adalah gigitannya. Ada laporan tentang serangan tak beralasan disebabkan oleh Moray Hijau tapi insiden tersebut dianggap sangat tidak biasa. Sebuah gigitan dari Moray besar memiliki potensi untuk menjadi parah dan berpotensial mengancam nyawa.


v  Daftar Pustaka

Minggu, 21 November 2010

Monyet Ekor Panjang



Monyet Ekor Panjang
Long-tail Macaque
Macaca fascicularis














Taksonomi
Kingdom            : Animalia
Phylum             : Chordata
Sub phylum         : Vertebrata
Class              : Mamalia
Ordo               : Primata
Family             : Cercopithecidae
Genus              : Macaca
Spesies            : Macaca fascicularis
(Raffles, 1821)

v  Deskripsi

·         Morfologi
Monyet Ekor Panjang merupakan jenis monyet yang mempunyai panjang ekor kurang lebih sama dengan panjang tubuh. Panjang tubuh berkisar antara 385-648 mm. Panjang ekor jantan dan betina antara 400-655 mm. Berat badan jantan dewasa berkisar antara 3.5-8 kg, sedangkan berat badan betina dewasa sekitar 3 kg. Warna tubuh bervariasi, mulai dari abu-abu sampai kecoklatan, dengan bagian ventral berwarna putih. Anak yang baru lahir berambut kehitaman.

·         Habitat
Hidup pada hutan primer dan sekunder mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Pada dataran tinggi, jenis monyet ini biasanya dijumpai di daerah pertumbuhan sekunder atau pada daerah perkebunan penduduk. Seringkali juga ditemukan di hutan bakau sampai ke hutan dekat perkampungan.

·         Makanan
Monyet ini memakan berbagai jenis makanan (omnivora), namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-buahan 60%, selebihnya berupa bunga, daun muda, biji, umbi. Monyet yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada air surut dan menelusuri sungai mencari serangga. Monyet yang hidup di daerah bakau atau pesisir sering di jumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya. Sehingga monyet ini sering di sebut ”Crabs eating macaque”

·         Perilaku
Monyet Ekor Panjang hidup secara berkelompok. Jumlah individu setiap kelompok berbeda-beda. Di hutan bakau umumya berjumlah 10-20 ekor. Pada hutan primer berjumlah 20-30 ekor. Pada hutan sekunder berjumlah 30-50 ekor. Bahkan di perkampungan di Sangeh Bali mencapai 200 ekor.besar kecilnya kelompok ditentukan oleh ada tidaknya pemangsa atau kelimpahan sumber pakan di alam. Jantan muda terkadang hidup soliter atau membentuk kelompok kecil dengan jantan muda lainnya. Kompetisi dalam kelompok sering terlihat, namun bentuk kerja sama dengan salng mencari kutu juga dilakukan pada siang hari. Masa hamil Monyet Ekor Panjang antara 160-170 hari dan monyet ini mampu bertahan hingga 37 tahun.

·         Suara
Pada saat mendapatkan ancaman dari luar, biasanya Monyet Ekor Panjang mengeluarkan suara yang keras dan melengking (otomatopoeic). Untuk mendeteksi keberadaan kelomponya biasanya dikeluarkan suara ”krra!” dan ketika mengadakan perjalanan kelompok ini lebih berisik dengan daun-daun dan ranting yang diinjak. Demikian pula saat berkelahi antar anggota atau juga mendeteksi adanya bahaya.

·         Aktivitas Harian
Monyet Ekor Panjang bersifat diurnal. Seringkali siang hari dipaki untuk istirahat dan bermain bagi anak-anak. Jenis pergerakan Monyet Ekor Panjang umumnya berjalan dengan empat kaki (quadropedal). Monyet Ekor Panjang dapat emanjat dan melompat sejauh 5 meter. Monyet Ekor Panjang juga dapat berenang dengan baik. Jalajah harian dapat mencapai 1500 meter.

·         Status Konservasi
Hingga kini belum dilindungi undang-undang dan resikonya masih rendah terhadap kepunahan. Namun pengurangan habitat untuk berbagai keperluan akan mempengaruhi kelangsungan monyet ini. Serta penangkapan langsung dari habitatnya untuk dijadikan percobaan atau pemeliharaan merupakan sisi lain dari terganggunya populasi di alam. Monyet ini telah kehilangan habitat di alam sebesar 70%.

v  Manfaat
Di dalam tubuh Monyet Ekor Panjang sering ditemukan antibody untuk virus-virus tertentu. Sejak tahun 70-an, Monyet Ekor Panjang diekspor untuk keperluan riset biomedik dan juga penelitian psikologi.

v  Daftar Pustaka

Supriatna, J. dan E. Hendras W. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.